Tahun 2024 bukan sekadar episode kehidupan, melainkan sebbuah ujian ketahanan jiwa. Gelombang peristiwa kerap menggulung harapan, menghantarkan luka dan kegagalan yg mengguncang fondasi mimpi mimpi. Banyak rencana yang karam di tengah samudra ketidakpastian, meninggalkan rasa kehilangan yang menyakitkan. Namun, aku menyadari bahwa badai ini bukanlah akhir, melainkan bagian dari proses metamorfosis diri. Setiap goresan luka menjadi ukiran pembelajaran, menuntunku untuk memahami esensi kehidupan dengan lebih mendalam dan bijaksana.
Di balik itu semua, aku tak dapat menyangkal beban rasa sakit yang membelit baik fisik maupun batin. Namun, aku meyakini bahwa setiap rasa sakit membawa harapan akan kesembuhan. Kesembuhan yang tak sekadar menyentuh tubuh, tetapi juga jiwa yang berusaha menemukan kembali ketenangan dan harmoni.
Kini, di bawah naungan langit baru tahun 2025, aku berkomitmen untuk menghidupkan kembali mimpi-mimpi yang sempat tertunda. Seperti perahu kertas yang sederhana namun sarat makna, aku akan melayarkan harapan2 baru ke samudra kehidupan. Meski terlihat rapuh, aku percaya perahu ini mampu mengarungi gelombang, menuju dermaga impian yang lebih bermakna.
Semoga tahun ini menjadi titik balik yang membawa perubahan signifikan. Dengan semangat yang diperbarui, langkah yang lebih mantap, dan doa yang tak pernah henti, aku berharap dapat menemukan kesembuhan yang memulihkan tubuh dan meneguhkan jiwa. Ini bukan sekedar perjalanan waktu, melainkan pelayaran yg menuntunku menuju masa depan yang lebih cerah, lebih berdaya, dan lebih berkesadaran.
